Tuesday 8 November 2011

KARIR DULU APA CINTA

Seringkali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan-alasan ekonomi. Lebih spesifiknya mungkin ingin punya rumah pribadi dulu, punya mobil dulu, punya gaji sekian juta dulu / beberapa ratus juta untuk sebuah pesta married. Karenanya, sebelum mencapai married, para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi kemapanan.

Ini tdk salah….

Sudah selayaknya untuk punya kehidupan yang aman secara finansial berumah tangga & memberikan kenyamanan bagi istri. Tapi,pada saat kemapanan itu sdh dimiliki,ada situasi yang bisa menjebak para pria.

Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka banyak macam jenis wanita akan datang kepada dia menawarkan cinta.Tapi akhirnya semua menjadi buram,apakah mereka datang karena cinta/ mencintai uang kita.

Wanita mana yang tidak akan datang bila kamu begitu tampan,cerdas,kaya & muda?
Semua ingin merasakan kekayaan mu, Itu semua gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan & parahnya itu adalah uangmu!

Bila saat ini kamu memiliki mobil & seorang pacar,kamu tidak akan pernah tahu, apakah wanita ini masih mencintaimu kalau suatu saat kamu hanya naik sepeda motor.
Bagaimana kalau kamu tak lagi punya rumah pribadi & hanya ada tempe di atas meja mkn.

Tahukah kamu?
Karena dia datang pd saat kamu bisa memberikannya kenyamanan-kenyamanan finansial yang dia idam-idam kan. Cintakah yg kamu punya? Bukan!

Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.

Beruntunglah bagi pasangan yang telah married & mereka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka,karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor. Menyenangi springbed baru mereka,karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. Terharu dengan rumah pribadi mereka,karena dulu mereka pernah tinggal hanya di sebuah kost.

Beruntunglah para pria yg memiliki wanita yg begitu mencintai mereka & mendampingi di saat-saat berjuang menuju kehidupan yg lebih baik.

No comments:

Post a Comment